Langsung ke konten utama

Yakobus 1: 2-12 Beriman dan Berhikmat


Bacaan Firman Tuhan: Yakobus 1: 2-12
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supayakamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanyaHendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Iman akan menuntun kita menjadi orang yang berhikmat dalam menjalani kehidupan kita. hikmat itu tidak bisa kita samakan dengan kecerdasan, kepandaian ataupun kepintaran yang kita pahami secara umum di dunia ini, sebagaimana yang disampaikan oleh rasul Paulus “bagi orang yang tidak percaya salib adalah kebodohan, namun bagi kita orang beriman salib adalah kekuatan Allah”

Di Epistel – 1 Rajara 3: 5-15 kita dihantarkan untuk dapat mengerti tentang hikmat, yaitu Salomo yang menerima “hati yang penuh hikmat dan pengertian” dari Tuhan. Hal ini terjadi ketika Tuhan bertanya kepada Salomo: : “mintalah apa yang hendak kuberikan kepadamu?”

Jawaban Salomo bukan seperti hati yang selalu haus akan kenikmatan duniawi, dia tidak meminta kekayaan, umur panjang maupun nyawa musuhnya, tetapi yang dia minta adalah “Hati yang faham menimbang perkara”.

Tentu jawaban ini membuat Tuhan senang kepada jawaban Salomo, sebab yang dia minta adalah yang dia butuhkan dalam hidupnya/tugasnya sebagai seorang raja. Melalui hikmat yang Tuhan berikan kepada Salomo,dia menjadi:
       -          Seorang raja yang termasyur karena hikmatnya
      -    Dia dapat memimpin bangsa Israel menjadi bangsa yang termasyur oleh karena kekayaan, kekuatan dan kesejahteraan bangsanya
      -          Dia juga diberkati dengan harta yang melimpah

Permintaan Salomo: “hati yang faham” yaitu hati yang mau mendengar. Apa arti permintaannya itu? Dapat kita ilustrasikan bahwa Salomo tidak meminta ikan kepada Tuhan, tetapi dia meminta pancing dan juga pengajaran Tuhan bagaimana untuk menangkap ikan yang banyak. Hal ini mengingatkan kita dengan apa yang tertulis di 2 Tesalonika 3: 10 “Jika seorang tidak mau bekerja janganlah ia makan”. Bagaimana caranya Tuhan menyampaikan berkatNya kepada orang yang malas, apa jalannya? Tidak mungkin uang setumpuk muncul di depan kita turun dari langit. Namun berbeda dengan Salomo, dia meminta supaya diajari, dibimbing dan disertai Tuhan sebagai seorang raja

“Hati yang faham” juga ialah hati yang tunduk pada kuasa Tuhan. Sebenarnya Salomo sudah seorang raja, apa yang tidak bisa didapatkannya dalam hidupnya, namun dia menunjukkan kerendahan hatinya, dia mau tunduk dbawah kuasa Tuhan mengaku bahwa tidak ada yang dapat dilakukannya jika bukan Tuhan yang menyertainya.

Menjalani hidup ini bukan kekuatan dan pikiran yang kita andalkan, tetapi ada Tuhan yang melampaui akal dan kekuatan kita. itulah sebabnya Tuhan yesus mengajarkan kita “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” – Matius 6:33

Dunia ini mungkin akan mengajarkan pada kita bahwa keberhasilan kita bergantung pada kekuatan, pikiran kita. namun tidak demikian dengan orang yang beriman, kita akan berkata adalah karena Tuhan memberkati pikiranku, kekuatanku aku mendapatkan keberhasilan.

Sumber hikmat itu ada diantara kita, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. tuhan yang telah menyatakan dan menyerahkan diriNya hanya supaya kita diajar, dituntun dan disertaiNya dalam hidup ini, supaya kita tetap berjalan dijalan kebenaran.

Demikian halnya dalam nas ini, kita mau diajar supaya beriman dan berhikmat dalam menjalani kehidupan ini dan ketika kita menghadapi berbagai pencobaan. Jika pencobaan itu datang, jangan cari jalan keluar, tetapi carilah jalan Tuhan.

Berdoalah memohon hikmat kepada Tuhan menghadapi berbagai pencobaan yang datang. Supaya jangan kita mengandalkan kekuatan pikiran dan kemampuan diri sendiri, alhasil kita bisa stress bahkan mencari jalan keluar yang mendatangkan perbuatan dosa.

Kita diingatkan firman Tuhan, bahwa dengan murah hati Tuhan akan memberikan hikmat kepada kita, supaya kita menghadapi pencobaan itu mengandalkan hikmat dari Tuhan.

Dalam hal berdoa meminta hikmat dari Tuhan dalam menghadapi pencobaan, kita dingatkan bahwa apa yang kita mohon dan doakan kepada Tuhan dengan tidak bimbang dan mendua hati. Jika kita telah berdoa, biarlah kita hanya mengandalkan kuasa Tuhan. Firman Tuhan dengan tegas mengingatkan kita, jika kita telah berdoa namun tetap masih bimbang dan mendua hati dikatakan “Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan” (7).

Jangan lari dari persoalan
Firman Tuhan bagi kita saat ini hendak mengubah cara pandang kita memahami pencobaan yang datang. Jika pencobaan itu datang, supaya kita tidak lari, sebab jika kita lari maka kita sendiri yang akan capek sendiri, sebab pencobaan itu akan terus mengejar kita. Namun kita harus mengubah cara kita menghadapi pencobaan, yaitu dengan mengejar dan menghadapi pencobaan itu supaya pencobaan itu yang lari dari kita (“mungkin kita hanya perlu sedikit menggertak”).

Firman Tuhan mengajar kita saat ini, jika pencobaan itu datang maka kita harus menyambutnya dengan bahagia. Biarlah hati kita menyambut pencobaan itu layaknya orang yang sedang mendapat sesuatu yang berharga. Mengapa demikian? Sebab jika kita berhikmat menghadapi pencobaan, maka pencobaan itu akan mendatangkan kebaikan pada kita. Sebagaimana rasul Paulus menuliskan “Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”(Roma 8: 28).

Walaupun manusia itu memiliki harta yang berlimpah, namun jika dia tidak berhikmat dalam kekayaannya, maka kekayaan itu bisa membawa kehancuran dalam hidupnya, sebaliknya juga, walaupun seseorang itu hidup dalam kekurangan, namun jika dia berhikmat dalam keadaannya yang berkekurangan, maka keadaan itu bisa membawa kebaikan bagi dirinya.

Itulah sebabnya firman Tuhan bagi kita saat ini ingin mengajar kita bahwa ketekunan kita dalam menghadapi segala pencobaan yang ada dalam hidup ini akan menghasilkan buah, bahwa iman kita akan semakin dewasa dan kuat dan kita juga akan semakin sempurna dalam iman. Ketekunan itu juga akan membuahkan pengalaman yang berharga bagi kita, sebab pencobaan itu tidak hanya datang sekali atau dua kali tapi selama kita hidup mungkin kita akan menghadapi berjali-kali pencobaan dengan ragam bentuk dan situasi. Namun dengan ketekunan yang kita lakukan akan semakin menguatkan kita dalam menghadapi berbagai pencobaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Raja-raja 20:1-7 | Umur Hizkia Diperpanjang

Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 20: 1-7 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan ...

Yohanes 3: 16-21 | Kasih Yang Menyelamatkan

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 3: 16-21 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Salah satu ayat Alkitab yang sangat dikenal dalam kekristenan tertulis dalam Yohanes 3: 16, yang hendak ditekankan dalam nas ini yaitu “Kasih Allah yang besar bagi dunia” . Hal ini menjadi alasan mengapa Allah berinkarnasi menjadi manusia, bahwa Allah tidak menghendaki kebinasaan dari ciptaanNya. Kasih itu bukan hanya kepada satu kelompok maupun satu bangsa, tetapi keselamatan itu adalah kepada semua orang, yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan keselamatan, tetapi yang tidak percaya akan membawa dirinya sendiri kepada kebinasaan karena dosanya. Maka, kita akan mengerti bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia adalah membawa kabar baik, bu...

Matius 16: 13-20 | Siapa Aku ini?

Bacaan Firman Tuhan: Matius 16: 13-20 Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Orang banyak memandang Yesus sebagai inkarnasi dari seorang nabi, ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, Elia dan juga Yeremia. Tetapi Petrus memiliki jawaban yang berbeda, jawaban yang merupakan penantian orang Yahudi yaitu “ Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” . Yesus menerima pengakuan Petrus dan membenarkannya. Namun jika kita melihat kisah selanjutnya, setelah Yesus menerima bahkan memuji pengakuannya itu, di ayat 23 Yesus mengatakan pada Petrus “enyahlah iblis” . Bahwa memang setelah pengakuan itu, Yesus mulai menga...

1 Samuel 16: 1-13 | Orang yang diurapi Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: 1 Samuel 16: 1-13 Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Multi talenta, bakat, kemampuan – inilah yang kita temui pada diri Daud. Seorang pemberani, bijak, pandai bermain musik, pencipta puisi dan lagu, dan pemimpin yang berkharisma. Namun Tuhan memilih Daud untuk diurapi menjadi raja bukan hanya karena bakat-bakatnya, tetapi adalah karena hikmatnya. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan kepada Samuel untuk menggantikan Saul: “Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati”. Tuhan melayakkan Daud untuk di urapi menjadi raja menggan...

Lukas 6: 27-36 Kasihilah Musuhmu

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 6: 27-36;  Matius 5: 38-48 "Tetapi  kepada kamu , yang mendengarkan  Aku, Aku berkata : Kasihilah  musuhmu , berbuatlah  baik  kepada orang yang membenci  kamu ; mintalah berkat  bagi orang yang mengutuk  kamu ; berdoalah  bagi  orang yang mencaci  kamu .   Barangsiapa menampar  pipimu  yang satu, berikanlah  juga kepadanya pipimu yang lain , dan  barangsiapa yang mengambil  jubahmu , biarkan juga  ia mengambil  bajumu .  Berilah kepada setiap orang  yang meminta  kepadamu ; dan  janganlah  meminta kembali  kepada orang yang mengambil  kepunyaanmu . Ajaran Yesus sungguh tidak masuk akal! Masakan kita mengasihi dan berbuat baik kepada musuh, meminta berkat dari yang mengutuk kita, masa ia ketika ada orang yang melakukan pemerasan meminta sejumlah uang kita malah memberikan semua harta kita, masa ia jika ada orang mem...

Yosua 1: 6-9 | Kuatkan dan Teguhkanlah Hatimu

Bacaan Firman Tuhan: Yosua 1: 6-9 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." Menggantikan Musa memimpin bangsa yang besar tentu bukan hal yang mudah. Apalagi dia aka...

Yohanes 21: 15-19 | Apakah Engkau Mengasihi AKU?

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 21: 15-19 Kata  Yesus kepadanya  untuk ketiga kalinya : "Simon , anak Yohanes , apakah engkau mengasihi  Aku ?" Maka sedih hati  Petrus  karena  Yesus berkata  untuk ketiga kalinya : "Apakah engkau mengasihi  Aku ?" Dan  ia berkata  kepada-Nya : "Tuhan , Engkau  tahu  segala sesuatu , Engkau  tahu , bahwa  aku mengasihi  Engkau ." Kata  Yesus  kepadanya : "Gembalakanlah  domba-domba-Ku . Sebagaimana Yesus membuat mujizat ketika pertama bersama dengan murid-muridNya, demikian pula halnya ketika Yesus menemui murid-muridNya setelah kebangkitanNya, yaitu setelah bersama Yesus mereka mendapatkan tangkapan ikan yang banyak. Yesus adalah Tuhan yang sama yang dahulu mereka kenal, Dia yang dahulu pernah mati namun bangkit kembali. Pertemuan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya di sungai Tiberias supaya semakin memperdalam pengenalan murid-muridNya tentang maksud dan rencana Tuha...

Matius 9: 27-31 | Yesus Menyembuhkan mata dua orang buta

Bacaan Firman Tuhan: Matius 9: 27-31 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Jika kita coba untuk mendalami lebih dalam berita yang di tuliskan oleh Matius ini tentang mujizat penyembuhan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada dua orang buta. Yaitu dengan sedikit melakukan rekonstruksi kejadian dengan lebih mendalam, kita akan mendapatkan...

Matius 5: 38-48 | Menjadi Sermpurna

Bacaan Firman Tuhan: Matius 5: 38-48; Imamat 19:1-2,9-18 , Lukas 6: 27-36 Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu Sungguh indah sapaan Firman Tuhan buat kita saat ini, apalagi jika kita memadukan firman Tuhan yang tertulis dalam  Imamat 19:2 dan juga Matius 5:38-48 ini. Di Imamat 19: 2 dikatakan: “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus”. Sementara di Matius 5: 48 dikatakan “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” . Sebagaimana Allah Bapa yang adalah kudus dan sempurna demikian juga panggilan kita sebagai umatNya menjadi kudus dan sempurna. Sehingga muncullah pertanyaan: “mungkinkah kita dapat menjadi kudus dan s...

Yohanes 10: 1-10 | Akulah Pintu

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 10: 1-10 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Dalam Injil Yohanes tercatat ada tujuh kali pernyataan Yesus tentang diriNya yang mengatakan “ Akulah… ”. dengan kalimat “Akulah…” sangat membantu kita menemukan makna yang mendalam tentang pengenalan pada Yesus dan keberadaaNya dalam kehidupan kita. Salah satu pernyataan Yesus tentang diriNya dalam nas kita ini adalah “Akulah pintu..” , yang sebenarnya sangat berhubungan dengan penyataan diriNya tentang “Akulah gembala yang baik” .  Dua penyataan diri Yesus, “Akulah pintu” dan “Akulah gembala yang baik” (ay. 10 dst..) harus dipahami dan dibaca sebagai satu kesatuan. Sebab dari konteks penyataan yang Yesus sampaikan ini berhubungan dengan aktifitas seorang gembala terhadap ...