Langsung ke konten utama

Markus 15: 22-41 | Kasih Yang Menyelamatkan



Bacaan Firman Tuhan: Markus 15: 22-41
Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.

Jika kita mengikuti perjalanan salib, mungkin akan ada banyak pertanyaan yang muncul dalam benak kita. Dia mati dengan hinaan dan olok-olok dan juga mati dengan siksaan yang kejam. Mengapa Yesus membiarkan semuanya itu terjadi dalam diriNya?

Namun demikian Firman Tuhan ingin menyapa kita, bahwa pertanyaan itu sejak lama sebelum Yesus disalibkan sudah dijawab. Bahwa kasih setia Tuhan adalah kekal dari mulanya. Penderitaan Yesus yang kita saksikan itu adalah pernyataan perasaan yang dialamiNya ketika manusia yang dikasihiNya jatuh kedalam berbagai penderitaan karena dosa. Maka dapatlah kita lihat melalui penderitaan Yesus adalah bentuk solidaritas Yesus atas penderitaan kita, bahwa kasihNya mengatasi segala sesuatunya.

Bisa juga akan muncul pertanyaan berikutnya, “Mengapa harus kematian jalan yang dilakukan Yesus menyelamatkan manusia, apakah tidak ada jalan lain?” Inilah yang hendak kita lihat, bahwa Firman Tuhan itu kekal dari mulanya bahwa setiap orang yang berdosa akan mati (Kej. 2:17). Karena kasihNya yang begitu besar, maka Ia memberikan diriNya menjadi tebusan banyak dosa. Karena manusia tidak lagi dapat lepas dari dosanya jika hanya mengandalkan kekuatannya.
Maka jika kita mengikuti perjalanan penderitaan Yesus dengan seksama, maka aka nada banyak adegan-adengan yang mengarahkan kita untuk memberikan penilaian tentang penyebab Yesus mati tersalib. Mungkin ada yang mengatakan itu karena Pontius Pilatus, itu karena para Imam Yahudi, itu karena Yudas Iskariot dan lain sebagainya. Namun apa yang dialami Yesus dalam penderitaanNya bukanlah karena itu semua, sebab kita dapat mengacu sebagaimana apa yang dikatakan oleh Yesus kepada Pilatus “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas” (Yoh. 19:11).

Walaupun Yesus memberikan diriNya disiksa dan mati tersalib, bukan artinya bahwa Dia tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi Allah mengijinkan semuanya itu terjadi supaya genaplah segala rencana Tuhan atas dunia ini. Maka terjawablah segala pertanyaan olok-olok yang disampaikan kepada Yesus “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!”. Namun itulah yang sebenarnya terjadi, bahwa Yesus tidak dapat melepaskan diriNya dari kasihNya yang besar kepada manusia sehingga Dia harus menanggung segala dosa manusia.


Ketika Yesus bersuara dari salibNya yang mengatakan “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Kita dapat melihat, bahwa yang disuarakan Yesus itu tidak lagi memakai kata “Bapa” tetapi “Allah”. Sebab apa yang terjadi padaNya saat itu bukan lagi perbuatan seorang bapa kepada anaknya, tetapi perbuatan Allah yang berkuasa yang menghukum seorang yang berdosa. Allah yang telah memalingkan mukaNya terhadap seorang pendosa. Suara Yesus di kayu salib itu adalah rintihan dosa manusia yang dibawa oleh Yesus di kayu salib. Sakit dan derita karena dosa itu telah dipikul Yesus.

Saat kematian Yesus itu tiba, sesuatu yang dahsyat telah terjadi. Momen titik pembaharuan kehidupan manusia sedang terjadi, yaitu tabir bait suci terbelah dua. Tabir itu adalah pemisah tempat yang kudus ke tempat yang paling kudus dalam bait suci. Siapapun tidak ada yang dapat masuk kedalamnya kecuali Imam, itupun hanya sekali dalam setahun untuk membawa korban pengampunan dosa. Tabir itu adalah seperti yang dikatakan Yesaya “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu” (Yes. 59:2). Namun saat ketika Yesus mati, tabir itu terbelah dua, itulah tabir dosa yang memisahkan manusia dengan Allah. Maka terbukalah jalan untuk memasuki kekudusan Tuhan, tidak lagi ada dosa yang menjadi pemisah manusia dengan Allah. Seperti yang Yesus katakana di kayu salib “Sudah selesai” (Yoh. 19:30). Maka berakhirlah kuasa dosa yang memisahkan kita dengan Allah.

Setelah Yesus mati, kita juga melihat muzijat lain terjadi, bahwa kepala pasukan yang melihat kematian Yesus berkata “Sungguh orang ini adalah Anak Allah”. Ini adalah suatu pengakuan banyak orang yang kemudian percaya kepada Yesus. Dan ini juga menjadi pengakuan kita akan apa yang kita saksikan tentang kematian Yesus. Bahwa dengan memperingati dan merenungkan kematian Yesus, iman kita akan semakin bertumbuh untuk lebih giat dan semangat karena kita menyaksikan perbuatan Allah yang luar biasa atas kehidupan kita.

Apa yang kita saksikan tentang penderitaan dan kematian Yesus, Dia tidak melawan, tidak berkuasa dan melawan atas apa yang diperbuat terhadap diriNya. Namun inilah yang hendak kita lihat, sesungguhnya kelemahan kitalah yang hendak diperlihatkan oleh Tuhan, bahwa tidak ada kekuatan kita melawan dosa. Kita diarahkan untuk melihat betapa hinanya, bodohnya, menderitanya kita karena dosa itu. Namun di sisi lainnya kita dapat melihat seperti itulah besarnya kasih Tuhan atas diri kita, yang mau menanggung semua penderitaan itu, bahwa hanya Yesus yang dapat menyelamatkan kita.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yohanes 3: 16-21 | Kasih Yang Menyelamatkan

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 3: 16-21 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Salah satu ayat Alkitab yang sangat dikenal dalam kekristenan tertulis dalam Yohanes 3: 16, yang hendak ditekankan dalam nas ini yaitu “Kasih Allah yang besar bagi dunia” . Hal ini menjadi alasan mengapa Allah berinkarnasi menjadi manusia, bahwa Allah tidak menghendaki kebinasaan dari ciptaanNya. Kasih itu bukan hanya kepada satu kelompok maupun satu bangsa, tetapi keselamatan itu adalah kepada semua orang, yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan keselamatan, tetapi yang tidak percaya akan membawa dirinya sendiri kepada kebinasaan karena dosanya. Maka, kita akan mengerti bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia adalah membawa kabar baik, bu...

Matius 16: 13-20 | Siapa Aku ini?

Bacaan Firman Tuhan: Matius 16: 13-20 Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Orang banyak memandang Yesus sebagai inkarnasi dari seorang nabi, ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, Elia dan juga Yeremia. Tetapi Petrus memiliki jawaban yang berbeda, jawaban yang merupakan penantian orang Yahudi yaitu “ Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” . Yesus menerima pengakuan Petrus dan membenarkannya. Namun jika kita melihat kisah selanjutnya, setelah Yesus menerima bahkan memuji pengakuannya itu, di ayat 23 Yesus mengatakan pada Petrus “enyahlah iblis” . Bahwa memang setelah pengakuan itu, Yesus mulai menga...

1 Samuel 16: 1-13 | Orang yang diurapi Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: 1 Samuel 16: 1-13 Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Multi talenta, bakat, kemampuan – inilah yang kita temui pada diri Daud. Seorang pemberani, bijak, pandai bermain musik, pencipta puisi dan lagu, dan pemimpin yang berkharisma. Namun Tuhan memilih Daud untuk diurapi menjadi raja bukan hanya karena bakat-bakatnya, tetapi adalah karena hikmatnya. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan kepada Samuel untuk menggantikan Saul: “Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati”. Tuhan melayakkan Daud untuk di urapi menjadi raja menggan...

Lukas 6: 27-36 Kasihilah Musuhmu

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 6: 27-36;  Matius 5: 38-48 "Tetapi  kepada kamu , yang mendengarkan  Aku, Aku berkata : Kasihilah  musuhmu , berbuatlah  baik  kepada orang yang membenci  kamu ; mintalah berkat  bagi orang yang mengutuk  kamu ; berdoalah  bagi  orang yang mencaci  kamu .   Barangsiapa menampar  pipimu  yang satu, berikanlah  juga kepadanya pipimu yang lain , dan  barangsiapa yang mengambil  jubahmu , biarkan juga  ia mengambil  bajumu .  Berilah kepada setiap orang  yang meminta  kepadamu ; dan  janganlah  meminta kembali  kepada orang yang mengambil  kepunyaanmu . Ajaran Yesus sungguh tidak masuk akal! Masakan kita mengasihi dan berbuat baik kepada musuh, meminta berkat dari yang mengutuk kita, masa ia ketika ada orang yang melakukan pemerasan meminta sejumlah uang kita malah memberikan semua harta kita, masa ia jika ada orang mem...

2 Raja-raja 20:1-7 | Umur Hizkia Diperpanjang

Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 20: 1-7 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan ...

Yohanes 21: 15-19 | Apakah Engkau Mengasihi AKU?

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 21: 15-19 Kata  Yesus kepadanya  untuk ketiga kalinya : "Simon , anak Yohanes , apakah engkau mengasihi  Aku ?" Maka sedih hati  Petrus  karena  Yesus berkata  untuk ketiga kalinya : "Apakah engkau mengasihi  Aku ?" Dan  ia berkata  kepada-Nya : "Tuhan , Engkau  tahu  segala sesuatu , Engkau  tahu , bahwa  aku mengasihi  Engkau ." Kata  Yesus  kepadanya : "Gembalakanlah  domba-domba-Ku . Sebagaimana Yesus membuat mujizat ketika pertama bersama dengan murid-muridNya, demikian pula halnya ketika Yesus menemui murid-muridNya setelah kebangkitanNya, yaitu setelah bersama Yesus mereka mendapatkan tangkapan ikan yang banyak. Yesus adalah Tuhan yang sama yang dahulu mereka kenal, Dia yang dahulu pernah mati namun bangkit kembali. Pertemuan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya di sungai Tiberias supaya semakin memperdalam pengenalan murid-muridNya tentang maksud dan rencana Tuha...

Matius 5: 38-48 | Menjadi Sermpurna

Bacaan Firman Tuhan: Matius 5: 38-48; Imamat 19:1-2,9-18 , Lukas 6: 27-36 Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu Sungguh indah sapaan Firman Tuhan buat kita saat ini, apalagi jika kita memadukan firman Tuhan yang tertulis dalam  Imamat 19:2 dan juga Matius 5:38-48 ini. Di Imamat 19: 2 dikatakan: “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus”. Sementara di Matius 5: 48 dikatakan “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” . Sebagaimana Allah Bapa yang adalah kudus dan sempurna demikian juga panggilan kita sebagai umatNya menjadi kudus dan sempurna. Sehingga muncullah pertanyaan: “mungkinkah kita dapat menjadi kudus dan s...

Yohanes 10: 1-10 | Akulah Pintu

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 10: 1-10 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Dalam Injil Yohanes tercatat ada tujuh kali pernyataan Yesus tentang diriNya yang mengatakan “ Akulah… ”. dengan kalimat “Akulah…” sangat membantu kita menemukan makna yang mendalam tentang pengenalan pada Yesus dan keberadaaNya dalam kehidupan kita. Salah satu pernyataan Yesus tentang diriNya dalam nas kita ini adalah “Akulah pintu..” , yang sebenarnya sangat berhubungan dengan penyataan diriNya tentang “Akulah gembala yang baik” .  Dua penyataan diri Yesus, “Akulah pintu” dan “Akulah gembala yang baik” (ay. 10 dst..) harus dipahami dan dibaca sebagai satu kesatuan. Sebab dari konteks penyataan yang Yesus sampaikan ini berhubungan dengan aktifitas seorang gembala terhadap ...

Yeremia 31: 7-14 | Tuhan Sumber Sukacita

Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 31: 7-14 Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka. Aku akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku, demikianlah firman TUHAN. LAI memberikan judul untuk Yeremia 31 dengan Perjanjian Baru. Ditengah penghukuman umatNya, Allah memperlihatkan kasih setiaNya, bahwa Dia akan memulihkan umatNya, yaitu perjanjian rohani yang ...

Kisah Para Rasul 2: 1-21 Dengan Kuasa Roh

Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 2: 1-21 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Memperingati hari Pentakosta, maka kita akan teringat kembali akan apa yang telah Tuhan Yesus janjikan “Roh Kebenaran, yang akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh. 16: 13). Dan juga ketika Yesus akan terangkat ke sorga, Dia berkata “Tetapi, kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1: 7). Maka, dapatlah kita melihat bagaimana karya Roh Kudus yang bekerja dalam kehidupan rasul-...