Langsung ke konten utama

Maleakhi 4: 1-2a | Tuhan Sedang Bekerja!



Bacaan Firman Tuhan: Maleakhi 4: 1-2a
Bacaan Pendukung: 2 Tesalonika 3: 6-13
Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.

Ada ungkapan yang sering kita dengar “menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan”. Kita mungkin sudah sering melakukan hal “menunggu”, mulai dari hal menunggu dalam jangka waktu yang singkat maupun lama, menunggu hal yang sudah pasti sampai menunggu hal yang belum pasti. Bisa kita menunggu angkutan, menunggu di antrian rumah sakit atau Bank, menunggu dapat pekerjaan, menunggu kelahiran anak, menunggu dapat jodoh. Bahwa  di setiap lini kehidupan kita selalu ada situasi menunggu.

Jika kita mau untuk menunggu, berarti kita menyadari ada sesuatu yang berguna bagi diri kita akan sesuatu yang kita tunggu tersebut. Namun ternyata tidak semua orang dapat sabar menunggu, ada yang tidak sabar. Langsung emosi dan mencari jalan pintas. Lampu masih merah sudah diterobos, jalan yang lawan arah juga di lalui karena tidak sabar untuk menunggu. Ada orang yang tidak sabar menjadi cepat kaya akhirnya apapun dihalalkan.

Sebagai orang Kristen ada baiknya kita belajar dari tokoh-tokoh dalam Alkitab, bahwa mereka adalah orang-orang yang sabar menunggu. Contohnya:Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Ayub, Daud dan para Nabi-nabi begitu pula dengan para Rasul dalam Perjanjian Baru. Kehidupan mereka dilingkupi penantian yang panjang apakah itu akhirnya terwujud ataupun tidak, namun ketika dalam proses menunggu, justru disitulah iman mereka semakin bertumbuh.

Sesuai dengan nas kita saat ini, ingin dikatakan bahwa sesungguhnya dunia tempat kita tinggal adalah merupakan “ruang tunggu” untuk sampai kepada Tuhan. Tempat kita beraktifitas sehari-hari adalah tempat penantian akan datang Tuhan mengangkat kita ke tempatNya yang baka. Kita tidak tahu Tuhan akan memanggil kita, juga kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang mengangkat dan membangkitkan semua orang, namun kepastian telah diberikan oleh Tuhan bahwa akan tiba saatnya sebagaimana Tuhan katakan dalam nas ini “Bahwa sesungguhnya hari itu datang”.

Sebagaimana janji Tuhan telah menggenapi janji tentang kedatangan Mesias yaitu melalui Yesus Kristus, demikian pula kita saat ini adalah orang-orang yang menunggu akan saat yang telah dikatakan oleh Tuhan akan kedatanganNya yang terakhir.

Menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana manusia itu menunggu kedatangan Kristus? Bagaimana sikap kita dalam menyikapi tentang kedatangan hari Tuhan? Jika kita belajar dari apa yang terjadi pada kitab Maleakhi ternyata dari mereka sudah ada yang tidak sabar menunggu akan ke datangan Mesias, sudah mulai risau. Sampai kapan harus menunggu Mesias datang sementara hidup sudah semakin susah. Mereka juga melihat sepertinya tidak lagi ada bedanya antara orang yang melakukan kebenaran dengan orang yang melakukan kejahatan, bahkan kehidupan orang jahat lebih mujur. Entah Tuhan itu sudah tidak lagi ada bersama dengan mereka, “buat apa menunggu yang tidak ada”.

Namun, mereka di ingatkan dan bagi kita juga jika memiliki pikiran seperti mereka. Sebagaimana dikatakan di Mal. 3: 18 “Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya”. Bahwa orang gegabah dan orang fasik itu akan terbakar seperti jerami, yang membakar sampai ke akarnya sampai tidak ada yang tersisa. Tetapi orang yang takut akan Tuhan akan terbit seperti surya.

Hendak dikatakan pada kita saat ini bahwa segala sesuatu akan memiliki konsekuensi, akan selalu ada buah dari setiap perbuatan. Dan sebagai orang percaya kita akan mengatakan seperti syair Daud yang mengatakan “Karena itu Tuhan membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku” (Mazmur 18: 25).

Namun jika kita melihat di Tesalonika, tingkahnya berbeda lagi dalam hal menantikan hari kedatangan Tuhan. Mereka beranggapan bahwa hari Tuhan itu sudah dekat, maka tidak usah lagi bekerja “mari kita menunggu yang datang”.Maka Paulus memperingatkan mereka “Jika seorang tidak mau bekerja janganlah ia makan” (2 Tes. 3:10). Meskipun kita menantikan datangnya hari Tuhan bukan berarti kita tidak perlu lagi bekerja. Sebab manusia itu tidak akan hidup hanya dengan berdoa, tetapi harus juga bekerja, dan manusia itu juga tidak hidup dari roti tetapi apa yang di firmankan oleh Tuhan. Sedangkan Tuhan saja terus berkerja hingga saat ini, sebagaimana dikatakan Tuhan Yesus “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga” (Yohanes 5:17).

Maka untuk memahami nas ini kita perlu merenungkan apa yang terjadi pada masa Maleakhi dan juga Tesolonika dalam hal menantikan datangnya hari Tuhan. Kita di ingatkan tentang keseimbangan hidup.

1.      Jika kita mau bekerja, maka kerjakanlah di dalam iman
Selama kita hidup di dunia ini adalah dalam proses menunggu, sambil kita menunggu maka kita juga akan melakukan pekerjaan kita sehari-hari. Namun kita harus ingat bahwa posisi kita hidup dalam dunia adalah “menunggu” (tinggal sejenak di ruang tunggu). Ibarat kita menunggu nomor antrian kita di panggil, maka ada aktifitas yang kita lakukan, bisa utak atik handphone, membaca Koran, berbincang dengan orang lain, tetapi ketika giliran nomor kita dipanggil maka aktifitas kita itu pasti akan kita tinggalkan.

Maka jangan seperti orang-orang yang ada pada jaman Maleakhi, bahwa karena ketidak sabarannya menunggu mereka justru mencari jalan pintas mencari “keselamatannya sendiri” dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang jahat karena hanya memikirkan keselamatannya di dunia ini. Persembahan pun sudah tidak lagi diberikan yang terbaik justru diberikan yang buta dan yang pincang. Bahkan mereka menceraikan istri mereka dan menikahi perempuan dari bangsa lain yang lebih kaya.

Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan dalam Yohanes 6: 27 “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”.

2.     Biarkan Tuhan melakukan pekerjaanNya
Hari yang telah dijanjikan Tuhan pada masa Maleakhi telah digenapi melalui kedatangan Kristus ke dunia. Sebagaiamana Tuhan Yesus mengatakan “Aku datang bukan untuk membawa damai, tetapi pedang” (Matius 10: 34). Bahwa hingga saat ini Tuhan tetap dan terus bekerja untuk memisahkan kita dari dosa. Siapa yang mau untuk dimurnikan oleh Tuhan, siapa yang mau hidupnya diperbaharui Tuhan.

Tuhan sedang bekerja untuk “memurnikan” kita, sedikit demi sedikit Tuhan sedang mempersiapkan kita sampai tiba waktunya Tuhan menyelesaikan tugasNya. Bagaimana Tuhan bekerja untuk memurnikan kita? Melalui apa yang kita kerjakan, kita perbuat, pikirkan dan yang kita alami. Maka saudara tidak perlu menangis, meronta dan menolak, biarkan Allah menyelesaikan pekerjaanNya sebab kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita adalah untuk kebaikan.

**
Maka demikianlah orang percaya dalam menunggu datangnya hari Tuhan: Mari kita biarkan Tuhan bekerja menyelesaikan pekerjaanNya dalam diri kita, dan sementara itu mari kita mengerjakan pekerjaan kita di dalam iman. Supaya hari Tuhan yang akan datang itu bukanlah hari yang menakutkan, tetapi hari yang bersukaria. Seperti nyanyian anak-anak sekolah minggu “Hari ini..hari ini harinya Tuhan…harinya Tuhan, mari kita…mari kita bersukaria..bersukaria”.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Raja-raja 20:1-7 | Umur Hizkia Diperpanjang

Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 20: 1-7 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan ...

Yohanes 3: 16-21 | Kasih Yang Menyelamatkan

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 3: 16-21 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Salah satu ayat Alkitab yang sangat dikenal dalam kekristenan tertulis dalam Yohanes 3: 16, yang hendak ditekankan dalam nas ini yaitu “Kasih Allah yang besar bagi dunia” . Hal ini menjadi alasan mengapa Allah berinkarnasi menjadi manusia, bahwa Allah tidak menghendaki kebinasaan dari ciptaanNya. Kasih itu bukan hanya kepada satu kelompok maupun satu bangsa, tetapi keselamatan itu adalah kepada semua orang, yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan keselamatan, tetapi yang tidak percaya akan membawa dirinya sendiri kepada kebinasaan karena dosanya. Maka, kita akan mengerti bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia adalah membawa kabar baik, bu...

Matius 16: 13-20 | Siapa Aku ini?

Bacaan Firman Tuhan: Matius 16: 13-20 Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Orang banyak memandang Yesus sebagai inkarnasi dari seorang nabi, ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, Elia dan juga Yeremia. Tetapi Petrus memiliki jawaban yang berbeda, jawaban yang merupakan penantian orang Yahudi yaitu “ Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” . Yesus menerima pengakuan Petrus dan membenarkannya. Namun jika kita melihat kisah selanjutnya, setelah Yesus menerima bahkan memuji pengakuannya itu, di ayat 23 Yesus mengatakan pada Petrus “enyahlah iblis” . Bahwa memang setelah pengakuan itu, Yesus mulai menga...

1 Samuel 16: 1-13 | Orang yang diurapi Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: 1 Samuel 16: 1-13 Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Multi talenta, bakat, kemampuan – inilah yang kita temui pada diri Daud. Seorang pemberani, bijak, pandai bermain musik, pencipta puisi dan lagu, dan pemimpin yang berkharisma. Namun Tuhan memilih Daud untuk diurapi menjadi raja bukan hanya karena bakat-bakatnya, tetapi adalah karena hikmatnya. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan kepada Samuel untuk menggantikan Saul: “Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati”. Tuhan melayakkan Daud untuk di urapi menjadi raja menggan...

Lukas 6: 27-36 Kasihilah Musuhmu

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 6: 27-36;  Matius 5: 38-48 "Tetapi  kepada kamu , yang mendengarkan  Aku, Aku berkata : Kasihilah  musuhmu , berbuatlah  baik  kepada orang yang membenci  kamu ; mintalah berkat  bagi orang yang mengutuk  kamu ; berdoalah  bagi  orang yang mencaci  kamu .   Barangsiapa menampar  pipimu  yang satu, berikanlah  juga kepadanya pipimu yang lain , dan  barangsiapa yang mengambil  jubahmu , biarkan juga  ia mengambil  bajumu .  Berilah kepada setiap orang  yang meminta  kepadamu ; dan  janganlah  meminta kembali  kepada orang yang mengambil  kepunyaanmu . Ajaran Yesus sungguh tidak masuk akal! Masakan kita mengasihi dan berbuat baik kepada musuh, meminta berkat dari yang mengutuk kita, masa ia ketika ada orang yang melakukan pemerasan meminta sejumlah uang kita malah memberikan semua harta kita, masa ia jika ada orang mem...

Yosua 1: 6-9 | Kuatkan dan Teguhkanlah Hatimu

Bacaan Firman Tuhan: Yosua 1: 6-9 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." Menggantikan Musa memimpin bangsa yang besar tentu bukan hal yang mudah. Apalagi dia aka...

Yohanes 21: 15-19 | Apakah Engkau Mengasihi AKU?

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 21: 15-19 Kata  Yesus kepadanya  untuk ketiga kalinya : "Simon , anak Yohanes , apakah engkau mengasihi  Aku ?" Maka sedih hati  Petrus  karena  Yesus berkata  untuk ketiga kalinya : "Apakah engkau mengasihi  Aku ?" Dan  ia berkata  kepada-Nya : "Tuhan , Engkau  tahu  segala sesuatu , Engkau  tahu , bahwa  aku mengasihi  Engkau ." Kata  Yesus  kepadanya : "Gembalakanlah  domba-domba-Ku . Sebagaimana Yesus membuat mujizat ketika pertama bersama dengan murid-muridNya, demikian pula halnya ketika Yesus menemui murid-muridNya setelah kebangkitanNya, yaitu setelah bersama Yesus mereka mendapatkan tangkapan ikan yang banyak. Yesus adalah Tuhan yang sama yang dahulu mereka kenal, Dia yang dahulu pernah mati namun bangkit kembali. Pertemuan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya di sungai Tiberias supaya semakin memperdalam pengenalan murid-muridNya tentang maksud dan rencana Tuha...

Matius 9: 27-31 | Yesus Menyembuhkan mata dua orang buta

Bacaan Firman Tuhan: Matius 9: 27-31 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Jika kita coba untuk mendalami lebih dalam berita yang di tuliskan oleh Matius ini tentang mujizat penyembuhan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada dua orang buta. Yaitu dengan sedikit melakukan rekonstruksi kejadian dengan lebih mendalam, kita akan mendapatkan...

Matius 5: 38-48 | Menjadi Sermpurna

Bacaan Firman Tuhan: Matius 5: 38-48; Imamat 19:1-2,9-18 , Lukas 6: 27-36 Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu Sungguh indah sapaan Firman Tuhan buat kita saat ini, apalagi jika kita memadukan firman Tuhan yang tertulis dalam  Imamat 19:2 dan juga Matius 5:38-48 ini. Di Imamat 19: 2 dikatakan: “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus”. Sementara di Matius 5: 48 dikatakan “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” . Sebagaimana Allah Bapa yang adalah kudus dan sempurna demikian juga panggilan kita sebagai umatNya menjadi kudus dan sempurna. Sehingga muncullah pertanyaan: “mungkinkah kita dapat menjadi kudus dan s...

Yohanes 10: 1-10 | Akulah Pintu

Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 10: 1-10 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Dalam Injil Yohanes tercatat ada tujuh kali pernyataan Yesus tentang diriNya yang mengatakan “ Akulah… ”. dengan kalimat “Akulah…” sangat membantu kita menemukan makna yang mendalam tentang pengenalan pada Yesus dan keberadaaNya dalam kehidupan kita. Salah satu pernyataan Yesus tentang diriNya dalam nas kita ini adalah “Akulah pintu..” , yang sebenarnya sangat berhubungan dengan penyataan diriNya tentang “Akulah gembala yang baik” .  Dua penyataan diri Yesus, “Akulah pintu” dan “Akulah gembala yang baik” (ay. 10 dst..) harus dipahami dan dibaca sebagai satu kesatuan. Sebab dari konteks penyataan yang Yesus sampaikan ini berhubungan dengan aktifitas seorang gembala terhadap ...