Bacaan Firman Tuhan: Galatia 1: 11-18
Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukanmenerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus
Untuk menangkis tudingan dan fitnah yang meragukan kerasulan Paulus, maka Paulus menjelaskan bagaimana latar belakang kesungguhannya dalam memberitakan Injil.
I. Dalam agama Yahudi dia jauh lebih maju diantara sebayanya, dan juga rajin memelihara adat istiadat nenek moyangnya. Karena begitu semangatnya, dia menjadi penganiaya jemaat Allah (orang Kristen) bahkan berusaha membinasakannya
II. Namun walaupun latarbelakang hidupnya seperti itu, Tuhan memilihnya menjadi rasul dengan cara yang luar biasa. Perjumpaannya dengan Tuhan Yesus di jalan menuju Damsyik telah mengubah kehidupannya menjadi pemberita Injil.
Apa pelajaran yang berharga yang dapat kita terima dari kisah hidup Paulus?
Dalam pemberitaan Injil yang dilakukannya, ada banyak tantangan yang dihadapinya ( 2 Kor. 11: 23-27) termasuk juga orang-orang yang meragukan kerasulannya, namun hal itu semua tidak menyurutkan semangaatnya dalam memberitakan Injil. Kita dapat melihat dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bagaimana Tuhan berkarya melalui diri Paulus.
Alasan dari kesanggupan Paulus dan kesungguhannya memberitakan Injil sebagaimana tertulis di Galatia 2: 20 “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Kasih Tuhan yang besar bagi kita adalah menyerahkan DiriNya untuk kita, sebagaimana Paulus mendapatkan kasih karunia Tuhan yang menyatakan diriNya dalam diri Paulus. Dalam diri kita Tuhan telah meletakkan FirmanNya yang menjadi daya/kekuatan yang tak terbatas.
Kekuatan, kemampuan dan semangat untuk kita menjalani kehidupan ini ada dalam diri kita, yaitu Firman Tuhan yang ditaburkanNya dalam diri kita.