Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Yesaya 1: 10-18 | Tuhan ingin berperkara

Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 1: 10- 18 Bacaan Pendukung:  Lukas 19: 1-10 Marilah, baiklah kita berperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Tuhan angkat bicara “Marilah, baiklah kita berperkara!” . “oops..! apa yang sedang terjadi?” Bahkan mereka sudah disamakan dengan manusia Sodon dan Gumora. Sepertinya Tuhan sedang marah besar. Tentu ada penyebabnya. Selidik punya selidik, ternyata ada yang salah tentang perilaku mereka di bait Allah dengan kenyataan kehidupan mereka. Begitu tingginya kesenjangan antara praktek ibadah dengan kenyataan hidup yang mereka jalankan. Sungguh tidak ‘nyambung “jauh panggang dari api” , terjadi kesenjangan “bagai bumi dan langit” . Perlakuan mereka datang ke bait Allah layaknya seperti membayar premi asuransi dengan perlindungan total. Selama bait Allah ada diantara kita, selama persembahan yang terbaik dib...

Lukas 19: 1-10 | Yesus memanggil Zakheus menyambut

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 19: 1-10 "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Memasuki kota Yerikho, Tuhan Yesus disambut oleh banyak orang sampai-sampai Zakheus yang badannya pendek tidak lagi dapat melihat Yesus, sebab ia penasaran ingin melihat dan mengetahui siapa dan seperti apa Yesus yang sudah sering di dengarnya. Zakheus tidak habis akal, dia memanjat pohon ara. Namun, pengalaman baru terjadi dalam diri Zakheus. Yang tidak dia duga dan juga yang tidak terduga oleh orang banyak yang menyambutnya, Tuhan Yesus mengatakan "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Mungkin Zakheus terkejut bagaimana Dia mengetahui namaku, namun ia menyambut perkataan Tuhan Yesus itu dengan penuh sukacita.  Tetapi berbanding terbalik dengan orang banyak yang mengikuti Yesus, mungkin mereka kesal, kecewa ataupun bersungut-sungut dengan mengatakan "I...

Lukas 18: 9-14 | Manakah Jalan Menuju Kehormatan?

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 18: 9-14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Orang-orang yang selalu memikirkan perkara-perkara duniawi akan selalu ada saja tingkahnya yang aneh. Salah satunya adalah mencari kehormatan, tetapi ternyata apa yang diperbuatnya justru merendahkan dirinya dihadapan Tuhan dan juga sesamanya manusia. Dia menganggap sudah terhormat jika dia menonjolkan kemampuan, kepintaran, kekayaan. Tetapi justru sebaliknya dengan penonjolan diri Tuhan sangat membenci hal yang seperti itu dan juga sesamanya juga tidak akan suka melihat tingkah seperti itu. Sebenarnya semua manusia menginginkan kehormatan, sebab tidak ada orang yang mau untuk direndahkan. Namun, ada saja orang yang sesat pikirannya tentang hal kehormatan dan juga cara untuk menggapai kehormatan. Maka nas ini ingin mengar...

Mazmur 84: 1-7 | Kerinduanku, Ingin selalu ada dalam Bait Allah

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 84: 1-7 “Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup” Melalui nas ini kita dapat membayangkan bagaimana penglihatan dan perasaan pemazmur melihat keadaan di bait Allah. Ada banyak burung pipit dan burung layang-layang yang berterbangan bermain dan membuat sarangnya. Kita bisa melihat ini adalah sebagai gambaran kesunyian. Pemazmur bisa mendengar suara-suara burung yang bernyanyi bebas kedengaran di teliga tanpa hambatan dari suara manusia. Namun, dibalik itu pemazmur disini mengungkapkan sukacitanya yang besar, manakala dari kejauhan dia telah melihat para peziarah dari berbagai daerah mulai berdatangan menuju rumah Tuhan. Tidak lagi hanya suara burung yang kedengaran, tetapi suara umat Tuhan juga akan kedengaran untuk memuji Tuhan dan mempersembahkan korban syukur kepadaNya. Pemazmur dapat merasakan dan membayangkan bagaimana kerinduan para peziarah yang datang bait Allah. Begitu pa...