Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Habakuk 1:1-4,2:1-4 | Sampai Kapan Ku bersedih Tuhan?

Bacaan Firman Tuhan: Habakuk 1: 1-4; 2:1-4 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. Ada dua pertanyaan besar yang muncul dalam kitab Habakuk. Pertanyaan itu menjadikan Tanya jawab antara Habakuk dan Allah.  Pertama : Habakuk mempertanyakan mengapa Tuhan terdiam ketika di Yehuda terjadi penindasan, kejahatan dan kelaliman. Dimana keadilan Tuhan? Ketika orang fasik mengepung orang benar, mengapa Tuhan tidak menjatuhkan hukuman kepada mereka? Jawaban Tuhan : Orang Kasdim, bangsa yang garang, menakutkan dan ganas itu akan dibangkitkan oleh Tuhan untuk menghukum Yehuda. Kedua : Habakuk kembali mempertanyakan keputusan Tuhan yang memakai bangsa yang justru lebih jahat dari orang Yehuda Jawaban Tuhan : Bagi orang Babel, Tuhan juga memiliki keadilanNya yang pada waktunya mereka j...

2 Timotius 1: 1-8 | Beriman yang Murni, Tulus, Ikhlas dan Berkarya

Bacaan Firman Tuhan: 2 Timotius 1: 1-8 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Dalam nas yang kita pelajari kali ini memperlihatkan pada kita bagaimana dekatnya hubungan Paulus dengan Timotius. Walaupun mereka tidak dari satu keluarga, namun Paulus memanggil Timotius dengan “ anakku yang kekasih ” (ay.2). Hubungan yang diperlihatkan lebih dari hubungan sedarah, tetapi hubungan antara bapak dan anak di dalam iman. Persaudaraan di dalam iman, itulah yang diperlihatkan. Dalam Filipi 2:20 Paulus menyebut Timotius “ sehati sepikir ” dengannya. Paulus mengirim suratnya kepada Timotius untuk memberi semangat, nasihat, pengajaran supaya ia mengembangkan pelayanan dengan baik, sebab Paulus ingin mempersiapkan Timotius sebagai penggantinya ...